FENIL PROPANOID
Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin. Golongan senyawa ini adalah zat antara dari jalur biosintesis asam sikimat. fenilpropanoid disebut pula sebagai fenolik tumbuhan. Keberadaannya berlimpah pada tumbuhan namun terbatas pada jamur dan belum ditemukan pada manusia atau vertebrata.
CIRI UMUM DAN TATA NAMA SENYAWA FENIL PROPANOID
Fenil propanoid merupakan senyawa fenol alam yang mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin. Senyawa fenil propanoid yang berasal dari turunan sinamat berwujud kristal putih dan sedikit larut dalam air. Empat macam asam hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat. Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa-senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3).
Tidak ada tata nama yang spesifik untuk senyawa turunan fenil propanoid karena penomorannya tidak selalu dari rantai alifatiknya, yakni propane tetapi dapat juga berdasarkan kerangka karboaromatiknya. Penomorannya dimulai berdasarkan gugus fungsi yang mengikuti.
KLASIFIKASI FENIL PROPANOID
Beberapa klasifikasi jenis senyawa yang termasuk fenil propanoid yaitu:
1. Turunan sinamat
Asam sinamat memiliki rumus kimia C6H5CHCHCOOH atau C9H8O2, berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik leleh 133°C serta titik didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan asam sikimat dan reaksi berikutnya. Bahan dasarnya adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tersebut penting bukan karena terdapat melimpah dalam bentuk tak terikat (bebas), melainkan karena mereka diubah menjadi beberapa turunan di samping protein. Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan berbagai flavonoid seperti antosianin. Diklasifikasi sebagai asam karboksilat tak jenuh, ia terjadi secara alami pada sejumlah tanaman. Senyawa ini secara bebas larut dalam pelarut-pelarut organik.Ia berada baik sebagai isomer cis maupun trans, meskipun kemudian lebih umum.
2. Turunan kumarin
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sangat reaktif. Keberadaan gugus metil di posisi C4 atau C6 membuat inti kumarin lebih reaktif, dan dapat mengakibatkan inti kumarin menjalani reaksi halogenasi serta kondensasi dengan aldehida. C6 pada cincin aromatik dapat mengalami serangan elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi Friedel-Craft. Sebuah substituen metil pada inti kumarin bereaksi secara berbeda, tergantung pada posisi serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang terikat pada C6 atau C4 lebih reaktif dari gugus metil di posisi C3 atau C5.
3. Turunan alilfenol
Senyawa-senyawa alilfenol dan propenilfenol adalah dua jenis senyawa fenilpropanoida yang berkaitan satu sama lainnya. Senyawa-senyawa ini umumnya ditemukan bersama-sama dalam minyak atsiri dari tumbuhan umbeliferae atau tumbuhan lain yang digunakan sebagai rempah-rempah.
BIOSINTESIS SENYAWA FENIL PROPANOID
Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam tumbuhan, senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.
Biosintesa senyawa fenilpropanoida yang dari jalur shikimat pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan ragi. Sedangkan asam shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885 dari tumbuhan lillicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam banyak tumbuhan. Pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah sebagai berikut: Pembentukan asam shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara eritrosa dan asam fosfoenol piruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen (C=CH2) dari asam fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan mengadisi gugus karbonil C=O eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler) menghasilkan asam 5 dehidrokuinat yang mempunyai lingkar sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.
Asam sikimat melalui serangkaian reaksi terfosforilasi, menghasilkan asam korismat yang merupakan titik percabangan yang penting dalam biosintesis. Satu cabang menghasilkan asam anthranilat dan kemudian menjadi triptofan. Sedangkan cabang yang lain menimbulkan asam prefenat, senyawa non aromatis terakhir dalam rangkaian tersebut. Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam shikimat. Asam prevenat dapat diaromatisasi dengan dua cara. Pertama diproses dengan dehidrasi dan dekarboksilasi simultan sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat, yang bisa menghasilkan fenilalanin.Yang kedua muncul dengan dehidrogenasi dan dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroski fenilpiruvat, asal mula tirosin.
MANFAAT SENYAWA FENIL PROPANOID
Adapun beberapa manfaat dari senyawa fenil propanoid yaitu sebagai berikut:
1. Tiga contoh senyawa fenil propanoid yaitu sinamaldehida, eugenol dan apiel berperan penting dalam memberi ciri bau-rasa dan bau khas berbagai jamu dan rempah-rempah yang berharga.
2. Sinamaldehida yang terkandung pada kayu manis bermanfaat untuk menurunkan resiko stroke dan aterosklerosis.
3. Asam sinamat bisa berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari karena senyawa ini dapat berpotensi sebagai bahan kosmetik.
4. Lignan (gabungan antara dua fenil propanoid melalui rantai samping alifatiknya) pada manusia digunakan secara niaga sebagai antioksidan dalam makanan dengan berhasil baik, walaupun terbatas. Sedangkan untuk tumbuhan lignan memberikan sumbangan pada penguatan dinding sel.
5. Dalam beberapa jenis tumbuhan paku yang mengandung senyawa fenil propanoid bisa digunakan sebagai obat kanker.
6. Tanin (salah satu jenis senyawa fenil propanoid yang terkandung dalam tumbuhan) bagi manusia berfungsi untuk menghambat pertumbuhan tumor, sedangkan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri ialah sebagai pertahanan yaitu untuk mengusir hewan pemangsa tumbuhan.
7. Eugenol dan senyawa turunannya memiliki berbagai manfaat dalam bidang industri, seperti industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman, rokok, pestisida nabati, perikanan, pertambangan, kemasan aktif dan industri kimia lainnya.
8. Kumarin bermanfaat sebagai antioksidan alami.
PERMASALAHAN:
1. Coba anda jelaskan mengenai Turunan alilfenol, dan apa kegunaannya?
2. Pada apa saja kita bisa menemukan Sinamaldehida , dan apa kegunaannya pada kehidupan sehari-hari?
3. Apa yang perbedaan Lignan dan kumarin, dan mengapa keduanya bisa menjadi sebagai antioksidan?
4. Pada tumbuhan apa saja dapat kita temukan fenil propanoid dan bagaimana cara mengidentifikasinya?
5. Apa ciri dari fenil propanoid tersebut dan bagai mana rumus molekul dan bentuk strukturnya ?
baiklah saya akan menjawab permasalahan no 4:
BalasHapustumbuhannya diantaranya: Aloe barbadensis (Aloe barbados), Euphorbia lathyris (Mole plant), Hura crepitans (Sandhox tree), Melilotus officinalis (Yellow Sweetlover), Trifolium pratense (Red clover), Kayu manis , Acacia farnesiana (Cassie), Apium graviolens (celery), Cinnamomum verum (Ceylon Cinnamomum), Myroxylon balsamum (Balsam Peru), Pimpinella anisum (Anisi)
Pada identifikasi suatu kandungan tumbuhan, setelah kandungan itu diisolasi dan dimurnikan, pertama-tama harus kita tentukan dahulu golongannya, kemudian barulah ditentukan jenis senyawa dalam golongan tersebut. Sebelum itu, keserbasamaan senyawa tersebut harus diperiksa dengan cermat, artinya senyawa harus membentuk bercak tunggal dalam beberapa sistem KLT dan atau KKt.
Golongan senyawa biasanya dapat ditentukan dengan uji warna, penentuan kelarutan, bilangan RF, dan ciri spektrum UV. Uji biokimia dapat bermanfaat juga : adanya glukosida dapat dipastikan dengan hidrolisis yang menggunakan β–glukosidase; adanya glukosida minyak amandel dengan hidrolisis yang menggunakan mirosinase, dan sebagainya. Untuk senyawa pengatur tumbuh, uji biologi merupakan bagian identifikasi yang penting.
dengan cara isolasi ulang dari sumber yang telah diketahui, atau, sebagai usaha terakhir, dengan meminta kepada peneliti yang pertama kali mengisolasi dan memaparkannya. Sampai seberapa jauh kita harus melakukan pembandingan bergantung pada golongan senyawa yang ditelaah. Tetapi, sebagai pedoman umum, dapat dikatakan kita harus menggunakan sebanyak mungkin kriteria untuk meyakinkan kebenaran identifikasi.
Pembanding kromatografi harus didasarkan kepada ko-kromatografi senyawa dengan senyawa asli, tanpa pemisahan, paling sedikit dalam empat sistem. Bila KLT merupakan dasar utama pembandingan, jelas ada keuntungannya bila digunakan penjerap yang berlainan (misalnya selulosa dan silika gel disamping pengembangan yang berlainan pada satu jenis penjerap. bila mungkin, kita harus membandingkan senyawa tak dikenal itu dengan senyawa pembanding dengan menggunakan tiga kriteria kromatografi yang jelas. Kriteria itu misalnya waktu retensi pada KGC, KCKT dan RF pada KLT; atau RF pada KKt, KLT dan pergerakan nisbipada elektroforesis, demikian juga untuk pembanding spektrum harus digunakan dua cara atau lebih. Idealnya, semua spektrum UV, IM, dan RMI- 1H harus dibandingkan.
Pada senyawa tumbuhan baru biasanya kita dapat saja menentukan strukturnya berdasarkan pengukuran spektrum dan kromatografi, terutama yang bertalian dengan spektrum dan kromatografi senyawa yang sudah dikenal dalam deret yang sama. Penetapan struktur dapat dilakukan dengan pengubahan kimia dan menjadikannya senyawa yang sudah dikenal.
No 5
BalasHapusSenyawa fenil propanoid mempunyai kerangka struktur cincin benzene yang terikat dengan tiga atom karbon (Ph-C-C-C). secara biosintetik maka golongan fenil propanoid adalah turunan asam amino aromatic yaitu fenilalanin dan fenilpropanoid.
Beberapa kelompok yang termasuk dalam golongan fenil propanoid adalah kelompok asam hidroksi sinamat, kumarin, sebagai lignin dan fenil propena.
Beberapa fenil propanoid ada yang terikat dengan gula (glikosida) sehingga yang tidak terikat gula disebut aglikon.
Berikut ini adalah senyawa fenil propanoid.
golongan asam hidroksi sinamat =asam p kumarat, asam kafeat, asam fer, asam sinapat.
golongan kumarin = umbeliferon, eskuletin, skopoletin, psoralen.
fenil propena = eugenol, isoeugenol(ikatan rangkap berpindah), miristin.
eugenol terdapat pada minyak cengkeh dan minyak kulit lawang yang dapat diisomerisasi dengan NaOH/KOH membentuk isogeunol, sedangkan miristin terdaat pada biji pala.
empat macam hidroksi sinamat dalam bentuk ester terdapat di hampir semua tumbuhan dan sinamaldehid terdapat pada kulit kayumanis yang dapat dioksidasi menjadi asam sinamaldehid serta esterifikasinya akan menghasilkan ester sinamat.
kelompok hidroki inamat diperoleh dengan cara hidrolis asam terhadap esternya.
berbagai fenil propanoid yang terkait dengan glukosida saperti kafeoil korida, rosmarinat asam kafeil tartarat dapat ditelusuri oleh mahasiswa.
belum ada laporan yang jelas tentang peranan fenil propanoid pada tumbuhan.
Saya akan mencoba menjawab no 4
BalasHapusISOLASI FENIL PROPANOID DALAM SUATU SPESIES
Isolasi kumarin dari biji pinang
Pinang yang digunakan buahnya sebagai ramuan pemakan sirih dikenal dengan nama latin Areca catechu L. Buah pinang mudah dikunyah dan airnya ditelan untuk mengobati darah dalam air kencing. Jus pinang muda digunakan sebagai obat luar untuk rabun bila diteteskan pada kornea, ditelan untuk demam, histeria, dan disentri. Biji pinang muda bila dibuat jus dengan telur itik dan susu dapat digunakan untuk peningkatan stamina lelaki. Abu pinang digunakan untuk mencuci gigi, tetapi jika terlalu banyak akan merusak gigi. Jus pucuk pinang dan Euphorbia linta digunakan tiga hari setelah bersalin. Akar pinang juga digunakan untuk memperbanyak kencing dan mengobati sakit perut. Campuran daunnya digunakan untuk memandikan anak-anak yang sering mengalami sakit perut. Serbuk pinang bisa membuang cacing gelang. Pada penelitian ini akan dilaporkan kandungan kumarin dari biji pinang sirih yang muda dengan cara maserasi dan karakterisasi hasil dengan cara kimia, spektroskopi dan kromatografi.
Saya akan menambahkan jawaban keempat, tumbuhannya diantaranya: Aloe barbadensis (Aloe barbados), Euphorbia lathyris (Mole plant), Hura crepitans (Sandhox tree), Melilotus officinalis (Yellow Sweetlover), Trifolium pratense (Red clover), Kayu manis , Acacia farnesiana (Cassie), Apium graviolens (celery), Cinnamomum verum (Ceylon Cinnamomum), Myroxylon balsamum (Balsam Peru), Pimpinella anisum (Anisi)
BalasHapusPada identifikasi suatu kandungan tumbuhan, setelah kandungan itu diisolasi dan dimurnikan, pertama-tama harus kita tentukan dahulu golongannya, kemudian barulah ditentukan jenis senyawa dalam golongan tersebut. Sebelum itu, keserbasamaan senyawa tersebut harus diperiksa dengan cermat, artinya senyawa harus membentuk bercak tunggal dalam beberapa sistem KLT dan atau KKt.
Baiklah disini saya akan menambahkan jawaban dari permasalahan yang ke 4 mengenai Identifikasi Fenilpropanoid
BalasHapusSenyawa fenilpropanoid dapat diidentifikasi dengan spektrum UV karena punya serapan maksimum pada panjang gelombang sekitar 245 nm dan sekitar 320 nm. Hal ini disebabkan karena sebagian besar senyawa fenilpropanoid adalah senyawa-senyawa fenol, yang sebagian besar daripadanya mempunyai gugus karbonil yang terkonjugasi dengan ikatan rangkap (C=C atau C=O). Apabila senyawa fenilpropanoid barada dalam bentuk basa, maka akan terlihat perpindahan serapan maksimum di daerah UV ke panjang gelombang yang lebih besar (perpindahan batokromik) yang dapat digunakan untuk identifikasi